Burung Sempidan Biru Sumatra (Lophura Ignita rufa)
Sempidan biru dibagi menjadi 3
sub-species, yaitu: Lophura ignita ignita (Lesser Bornean Crested Fireback)
yang tersebar di Kalimantan dan Pulau Bangka, Lophura ignita nobilis (Greater
Bornean Crested Fireback) tersebar di Kalimantan dan Lophura ignita macartneyi (Delacour’s
Crested Fireback) yang tersebar di Sumatera bagian tenggara. Satu sub-spesies
lainnya, Lophura ignita rufa (Malay Crested Fireback) kini ditetapkan sebagai
spesies tersendiri dengan nama Lophura rufa. Burung ini dulunya termasuk salah
satu subspesies Sempidan Biru Lophura ignita yang tersebar luas di Kalimantan
hingga pulau Bangka. Namun, kini ditetapkan sebagai spesies terpisah.
Jenis unggas ini termasuk famili
Phasianidae dengan ciri-ciri untuk yang jantan berjambul hitam; kulit muka
biru; tunggir coklat berangan; ekor berwarna dua, sedangkan yang betina bulu
utama coklat; kulit muka biru; bagian bawah bersisik putih. Unggas ini
mengkonsumsi dedaunan, biji-bijian dan serangga. Tersebar luas di Semenanjung
Thailand, Semenanjung Malaya hingga pulau Sumatra dengan hutan primer dataran
rendah yang tak terganggu. Burung ini jarang ditemukan pada ketinggian 1000
mdpl. Perbedaan antara Sempidan biru di Sumatera (Lophura ignita rufa) dan di
Kalimantan (Lophura ignita nobilis) terletak pada ekor, kalau di Sumatera
bagian ekornya berwarna putih dan hitam, sedangkan yang di Kalimantan bagian
ekornya berwarna kuning dan hitam.
Taman Nasional Batang Gadis
menangkap keberadaan Sampidan biru Sumatra Lophura ignita rufa) melalui hasil
kamera trap di satu lokasi hutan dengan beberapa titik pemasangan kamera trap,
Sejauh pemasangan kamera trap yang telah dilaksanakan tercatat baru tahun 2018
dan 2020, kamera trap menunjukkan keberadaan si burung dengan paras cantik ini.
Pada tahun 2018, 4 kamera berhasil menangkap burung ini dengan total poto
sebanyak 30 poto dari 8 kamera trap yang dipasang, sementara tahun 2020 ini,
kamera hanya menangkap 1 video dari 5 kamera yng dipasang. Hilangnya hutan dan
kerusakan habitat menjadi penyebab populasi alami burung ini semakin terancam.
Meski IUCN mencatat status keterancaman Sempidan biru berada di Near Threatened
(NT). Yokkk sama-sama kita lindungi dia, agar perannya dialam selalu di
nantikan dan dinikmati penghuni lainnya di hutan.
Ifham Fuadi Rambe / PEH TNBG